Halaman
Bab 4
ab
b
Peta Konsep
Politik Luar
Negeri Negara
Republik
Indonesia
Hekekat Politik Luar
Negeri Indonesia
Bagan 4.1
Peta Konsep Materi Politik Luar Negeri Indonesia
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Pengertian Politik Luar Negeri
Corak Politik
Luar Negeri
Indonesia
Pelaksanaan
Politik Luar
Negeri Indonesia
dalam Percaturan
Internasional
Politik Luar Negeri
Negara Republik Indonesia
Bebas
Aktif
Tujuan Politik
Luar Negeri
Indonesia
Mempertahankan
kemerdekaan
Kemakmuran
rakyat
Perdamaian
internasional
Persaudaraan
bangsa
PBB
KAA
GNB
ASEAN
APEC
OPEC
Pendidikan Kewarganegaraan
SD/MI Kelas 6
82
82
Kehidupan negara itu mirip keluarga. Di sekitar rumah kita ada tetangga. Demikian pula
dengan Indonesia bertetangga dengan Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand,
Papua Nugini, Timor Leste, Australia, dan sebagainya. Negara-negara tadi adalah tetangga
dekat kita. Namun dalam hubungan internasional, negara-negara lain di dunia ini pada
hakikatnya adalah tetangga kita yang jauh. Lazimnya hidup bertetangga harus rukun dan
damai. Oleh karena itu harus ada etika hidup bertetangga.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan beradab. Dengan posisinya seperti
itu, bangsa Indonesia senantiasa melakukan kerja sama dengan negara lain dengan
mempertimbangkan tujuan nasional negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena
itu, Indonesia mempunyai strategi-strategi tertentu dalam membina hubungan kerja sama
dengan negara lain. Strategi tersebut lazim disebut dengan istilah
politik luar negeri
.
Pada bagian ini kalian akan diajak untuk mempelajari materi tentang
politik luar negeri
negara Republik Indonesia.
Setelah mempelajari materi ini diharapkan kalian mampu
menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan memberikan contoh peranan
politik luar negeri Indonesia dalam percaturan Internasional.
Kata kunci
Politik, strategi, politik luar negeri, tujuan nasional dan kepentingan nasional.
Sumber: www.google.com
Bab 4
Politik Luar Negeri Negara Republik Indonesia
83
3
Bel tanda dimulainya kegiatan pembelajaran pada hari ini berbunyi. Seluruh siswa SDN
Sukajaya bergegas menuju kelasnya masing-masing. Seluruh siswa kelas enam sudah berada
di ruangan kelasnya. Pak Arif, guru kelas mereka juga sudah berada di dalam kelas. Beliau
bersama para siswanya berdoa terlebih dahulu sebelum memulai proses pembelajaran. Hari
ini siswa kelas akan belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
“Anak-anak pada pembelajaran PKn minggu lalu kalian telah memahami mengenai makna
dan bentuk kerja sama negara-negara Asia Tenggara termasuk kerja sama yang dilakukan
oleh Indonesia dengan negara lain. Nah, kerja sama yang dilakukan oleh setiap negara
itu ditujukan untuk memenuhi tujuan nasional masing-masing negara. Begitu juga dengan
kerja sama yang dilakukan oleh negara kita,” jelas Pak Arif.
“Pak, bagaimana cara yang ditempuh oleh negara kita supaya dalam kerja sama yang
dilakukan dengan negara lain, tujuan nasional bisa tercapai?” tanya Putri
“Bagus sekali pertanyaanmu,” puji Pak Arif.
“Setiap negara mempunyai cara tertentu untuk mencapai tujuan nasionalnya. Negara
Indonesia pun mempunyai seperangkat cara yang digunakan dalam melaksanakan
hubungan dengan negara lain dengan tujuan tercapainya tujuan nasional negara. Nah, cara-
cara yang dilakukan oleh setiap negara itu lazim disebut
politik luar negeri.
Politik luar
negeri Indonesia berbeda dengan politik luar negeri negara lain. Dengan kata lain, setiap
negara pasti mempunyai politik luar negeri yang sifatnya berbeda dengan negara lain,”
jelas Pak Arif.
“Jadi kerja sama yang dilakukan oleh negara kita dengan negara lain dipengaruhi oleh
politik luar negeri negara kita, bukan begitu Pak?” tanya Ra
fi
“Benar sekali. Kerja sama yang dilakukan oleh negara kita selalu dipengaruhi oleh politik
luar negeri negara kita. Tidak hanya negara kita, kerja sama yang dijalin negara lain pun
dipengaruhi politik luar negerinya,” jawab Pak Arif
Pak Arif melanjutkan penjelasannya mengenai hakekat politik luar negeri Indonesia.
seluruh siswanya mendengarkannya dengan penuh perhatian. Berikut ini inti penjelasan
yang disampaikan oleh Pak Arif.
A. Kerja Sama Negara-negara Asia Tenggara
1. Pengertian Politik Luar Negeri
Suatu bangsa yang merdeka tidak dengan serta merta dapat hidup sendiri tanpa
bantuan dari negara lain. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan
kemerdekaannya, negara tersebut membutuhkan dukungan dari negara lain. Nah,
untuk mendapatkan dukungan tersebut, suatu negara harus mengadakan hubungan
yang baik dengan negara lain. Misalnya, ketika awal berdirinya negara Kesatuan
republik Indonesia, untuk memperoleh pengakuan dan dukungan dari negara lain
terhadap kemerdekaannya, para pendiri negara kita mengadakan hubungan dengan
Australia, Amerika Serikat, Belgia, Mesir dan sebagainya. Alhasil,negara kita dapat
berdiri dengan tegak dan mempertahankan kemerdekaanya sampai sekarang.
Pendidikan Kewarganegaraan
SD/MI Kelas 6
84
84
Hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain, tentu saja tidak bisa
dilepaskan dengan kebijakan politik luar negeri negara yang bersangkutan. Nah, untuk
memahami hakikat dari kebijakan politik luar negeri suatu negara termasuk Indonesia,
perlu dipahamami dulu de
fi
nisi atau pengertian dari politik luar negeri seperti di bawah
ini:
1. Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan oleh suatu negara
dalam berhubungan dengan negara lain.
2. Politik luar negeri merupakan kumpulan kebijaksanaan atau setiap yang
ditetapkan oleh suatu negara untuk mengatur hubungan dengan negara lain untuk
yang ditujukan untuk kepentingan nasional.
3. Politik luar negeri merupakan penjabaran dari politik nasional, sedangkan politik
nasional merupakan penjabaran untuk dari kepentingan nasional atau tujuan
negara yang bersangkutan. Jadi, pada dasarnya politik luar negeri merupakan
strategi untuk melaksanakan kepentingan nasional atau tujuan negara yang ada
kaitannya dengan negara lain.
Gambar 4.1 Sidang umum PBB salah satu media untuk melihat politik luar
negeri suatu negara.
Sumber: www.google.com
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebijakan politik luar negeri suatu negara
merupakan seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta
kepentingan nasional negara yang bersangkutan.
2. Corak Politik Luar Negeri Indonesia
Pada awal pendirian negara Republik Indonesia, kita dihadapkan pada satu situasi
dunia yang dikuasai oleh dua kekuatan negara adidaya sebagai akibat dari Perang
Dunia II. Dua kekuatan tersebut adalah blok barat di bawah kendali Amerika Serikat
dengan mengusung ideologi liberal, sedangkan kekuatan lainnya dikuasai oleh blok
timur yang dipimpin oleh Uni Soviet dengan mengusung ideologi komunis. Kenyataan
ini sangat berpengaruh kepada negara Indonesia yang baru saja merdeka dan tengah
berupaya keras mempertahankan kemerdekaanya dari rongrongan Belanda yang ingin
kembali menjajah Indonesia. Kondisi demikian mau tidak mau memaksa bangsa
Bab 4
Politik Luar Negeri Negara Republik Indonesia
85
5
Indonesia untuk menentukan sikapnya, walaupun usianya masih sangat muda. Sikap
bangsa Indonesia tersebut tertuang dalam rumusan politik luar negeri Indonesia.
Gambar 4.2 Perang dunia II membuat dunia ini dikuasai oleh dua kekuatan antara blok
barat dan timur.
Sumber: www.google.com
Pemerintah Indonesia yang pada waktu itu dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs.
Muhammad Hatta pada tanggal 2 September 1948 di hadapan Badan Pekerja Komite
Nasional Indonesia Pusat mengumumkan pendirian politik luar negeri Indonesia yang
antara lain berbunyi”...
tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia yang memperjuangkan
kemerdekaan bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara
pro-Rusia atau
pro-Amerika? Apakah tak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar
cita-cita kita?”.
Ingatlah
Politik luar negeri merupakan upaya untuk mempertahankan harga diri sebagai bangsa dan negara
merdeka yang mempunyai kedudukan yang sama
Pemerintah Indonesia pada waktu itu berpendapat bahwa pendirian yang harus diambil
tidak menjadikan negara kita terjebak dalam kepentingan dua blok tersebut, negara
kita tidak mau menjadi sasaran dalam pertarungan politik antara dua blok tersebut.
Negara kita harus menjadi negara yang berhak menentukan sikapnya sendiri dan
memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu merdeka seutuhnya tanpa ada rongrongan dari
negara lain. Kemudian, masih pada tanggal 2 September 1948 pemerintah Indonesia
mengemukakan pokok-pokok yang mejadi dasar politik luar negeri Indonesia, yaitu:
a. Negara Indonesia menjalankan politik damai.
b. Negara Indonesia bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai
dengan tidak mencampuri soal susunan dan corak pemerintahan negeri masing-
masing.
Pendidikan Kewarganegaraan
SD/MI Kelas 6
86
86
c. Negara Indonesia memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi
internasional untuk menjamin perdamaian yang kekal.
d. Negara Indonesia berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran
internasional.
e. Negara Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan
berpedoman kepada Piagam PBB.
f. Negara Indonesia dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan
kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah.
Keenam hal di atas mempertegas pendirian bahwa Indonesia yang tidak mau dijadikan
sasaran oleh salah satu kekuatan blok tersebut. Bangsa Indonesia dengan penuh percaya
diri dan keyakinan sanggup menjadi salah satu subjek kekuatan politik dunia, dengan
tidak memihak kepada salah satu blok, tidak melakukan campur tangan terhadap urusan
negara lain dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan pertimbangan tersebut,
Indonesia menetapkan bahwa politik luar negerinya merupakan politik luar negeri
yang bebas aktif yang diabdikan bagi kepentingan nasional.
Dengan demikian, corak politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas,
artinya sebagai berikut:
a. Indonesia tidak memihak kepada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia sebagaimana dicerminkan dalam
Pancasila.
b. Kebebasan Indonesia sebagai akibat dari kemerdekaan dan kedaulatannya, tetapi
kebebasan itu harus diabdikan kepada tujuan yang terkandung dalam ideologi dan
UUD negara kita.
c. Bebas tidak berarti kebebasan untuk menentukan sikap apapun, tetapi sikap yang
didasarkan atas ideologi Pancasila dan UUD 1945.
Aktif artinya dalam menjalankan kebijakan luar negerinya Indonesia tidak bersifat
Pasif reaktif atas kejadian internasional, tetapi melakukan komitmen secara aktif
dalam memperjuangkan ketertiban dan perdamaian dunia.
Sumber: www.google.com
Gambar 4.3 Kualitas diplomasi merupakan salah factor keberhasilan dalam
menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif
Bab 4
Politik Luar Negeri Negara Republik Indonesia
87
7
Kemudian dalam merumuskan politik luar negerinya, Indonesia selalu memperhatikan
faktor-faktor berikut ini:
a. Posisi geogra
fi
s
b. Sejarah perjuangan bangsa
c. Jumlah penduduk
d. Kekayaan alam
e. Kekuatan militer
f. Situasi internasional
g. Kualitas diplomasi
h. Pemerintahan yang bersih
i. Kepentingan nasional
3. Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia
Para pendiri negara kita telah meletakkan dasar-dasar perlunya negara kita mempunyai
politik luar negeri yang selalu memihak kepentingan nasional. Kepentingan nasional
menjadi dasar pertimbangan utama dalam penentuan kebijakan politik luar negeri
Indonesia. Politik luar negeri Indonesia adalah pencerminan dari tujuan nasional
bangsa kita yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 alinea keempat, yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
Ingatlah
Politik luar negeri Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Rumusan politik luar negeri Indonesia yang bersifat bebas aktif ini, pelaksanaannya
tidak boleh bertentangan dengan tujuan nasional. Berkaitan dengan hal tersebut,
berikut ini dikemukakan tujuan dari politik luar negeri Indonesia, yaitu:
a. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan
dan negara kebangsaan yang demokratis.
c. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun
spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Pembentukan satu Persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua
negara di dunia, terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas
dasar bekerjasama membentuk satu dunia baru yang bersih dari penjajahandan
penindasan menuju perdamaian dunia yang sempurna.
Pendidikan Kewarganegaraan
SD/MI Kelas 6
88
88
Berkaitan dengan dengan tujuan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif,
Muhammad Hatta
merumuskannya sebagai berikut:
a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar
kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan
sendiri.
c. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai,
Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan
untuk memperbesar kemakmuran rakyat.
d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang
tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan
fi
lsafat negara kita.
Tugas Individu
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan politik luar negeri?
2. Jelaskan corak politik luar negeri Indonesia!
3. Sebutkan tujuan nasional Indonesia!
4. Sebutkan tujuan politik luar negeri Indonesia?
5. Sebutkan faktor-faktor yang diperhatikan dalam merumuskan politik luar
negeri!
Tugas Individu
Isilah tabel di bawah ini dengan contoh kerja sama Indonesia yang dilakukan
dengan negara-negara berikut yang mencerminkan pelaksanaan politik luar
negeri!
No
Mitra Kerja Sama
Bentuk Kerja
Sama
Tujuan Kerja Sama
1. Singapura
Perjanjian
Pertahanan dan
keamanan
Memperkuat
pengawasan di
perbatasn kedua negara
2. Malyasia
3. Australia
4. Amerika Serikat
5. Arab Saudi
6. Vietnam
Bab 4
Politik Luar Negeri Negara Republik Indonesia
89
9
Dalam pergaulan antar-bangsa pada era global sekarang ini, Indonesia tentu harus lebih
aktif lagi menggalang kerjasama dan perjanjian dengan tujuan ke luar maupun ke dalam.
Ke luar
dalam arti untuk menciptakan stabilitas kehidupan anatar bangsa yang bersahabat,
berdaulat dan bermartabat, sedangkan ke dalam di arahkan untuk semakin meningkatkan
kesejahteraan hidup bangsa Indonesia. Hal ini sejalan dengan arah politik luar negeri
Indonesia yang
bebas aktif
dan menitikberatkan pada kepentingan nasional, solidaritas
antarnegara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak
penjajahan dalam segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerjasama
internasional bagi kesejahteraan rakyat.
Perwujudan atau pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dalam era
global dapat kita lihat pada contoh berikut:
B. Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia dalam
Percaturan Internasional
Indonesia menjadi anggota Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) yang ke-60 pada tanggal
28 September 1950. Meskipun pernah keluar
dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari
1965 sebagai bentuk protes atas diterimanya
Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB, akan tetapi pada tanggal 28
September 1966 Indonesia masuk kembali
menjadi anggota PBB dan tetap sebagai anggota
yang ke-60
1. Indonesia menjadi Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
Gambar 4.4 Ali Alatas sebagai wakil
Indonesia sebagai di Dewan Keamanan
di PBB
Sumber: www.google.com
Gambar 4.5 Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di bandung menjadi salah satu bukti peran aktif
Indonesia dalam kerja sama internasional
Sumber: www.google.com
2. Penyelenggara Konferensi Asia Afrika
Pendidikan Kewarganegaraan
SD/MI Kelas 6
90
90
Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955 yang melahirkan
semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan
Dasasila Bandung. Pelaksanaan Konferensi ini sering diperingati setiap tahunnya,
terakhir pada tahun bulan April 2005, diperingat 50 tahun KAA di Bandung yang
dihadiri oleh para Kepala Negara di kawasan Asia-Afrika.
Negara-negara Non-Blok adalah negara-negara yang tidak memihak pada Blok Barat
maupun Blok Timur. Blok Barat dan Blok Timur muncul pada akhir Perang Duni II.
Dalam menghadapi pertentangan dua kekuatan tersebut gerakan Non-Blok mengambil
sikap tidak mencampuri dan tidak memihak kepada salah satu blok tersebut.
3. Indonesia menjadi Salah Satu Negara Pendiri Gerakan Non-Blok
Gambar 4.6 KTT Non Blok ke XIV di Havana, Kuba 15 September 2006
Sumber: www.google.com
Gerakan Non-Blok (GNB) didorong oleh semangat Dasasila Bandung. Gerakan ini
diprakarsai oleh lima pemimpin negara, yaitu Yosep Broz Tito (Presiden Yugoslavia),
Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Soekarno (Presiden Soekarno), Jawaharal
Nehru (Perdana Menteri India) dan Kwane (Presiden Ghana). Kelima pemimpin
negara ini menjadi pelopor digerlarnya KTT I Non-Blok di Beograd.
Pada tahun 1991 dalam Konferensi Negara-negara non-Blok yang berlangsung di
Jakarta, Indonesia ditunjuk menjadi Ketua GNB. Melalui GNB ini secara langsung
Indonesia telah turut serta meredakan ketegangan perang dingin antara blok Barat dan
blok Timur.
Bab 4
Politik Luar Negeri Negara Republik Indonesia
91
1
Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN
(Assosiaciation of South-East Asian
Nation)
selain Thailand, Malyasia, Filipina dan Singapura. Indonesia berperan aktif
dalam segala kegiatan ASEAN, seperti menjadi penyelenggara KTT ASEAN yang
pertama dan kesembilan. Selain itu, Kantor Sekretariat Jenderal ASEAN berada di
Jakarta.
4. Terlibat dalam Pendirian ASEAN
5. Berperan Serta dalam Kegiatan-kegiatan Olah Raga dan Festival
Budaya Internasional
Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari Sea Games, Asian
Games, Olimpiade, dan sebagainya. Selain itu, Indonesia juga selalu mengikuti
kegitan-kegitan promosi kebudayaan di negara lain, seperti mengikuti Kejuaran Dunia
Paduan Suara Internasional di Jerman pada tahun 2005.
Gambar 4.7 Indonesia selalu berpartisipasi dalam kegiatan olah raga internasional
seperti Sea Games (Kontingen Sea Games di Thailand ) XXIV tahin 2006
Sumber: www.google.com
6. Terlibat Langsung dalam Misi Perdamaian Dewan Keamanan PBB
Keterlibatan indonesia dalam misi perdamaian PBB dilakukan dengan mengirimkan
Kontingen Garuda atau Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda kon
fl
ik.
Kontingen Garuda atau Pasukan Garuda pasukan Tentara Nasional Indonesia yang
ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta
mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian sejak
1957. Pasukan Garuda telah dikirim ke negara-negara yang dilanda kon
fl
ik seperti
Konggo, vietnam, Kamboja, Bosnia dan sebagainya. Terakhir pada tahun 2006 ini,
pasukan Indonesia kembali turut serta dalam menyelesaikan kon
fl
ik antara Israel dan
Libanon.
Pendidikan Kewarganegaraan
SD/MI Kelas 6
92
92
APEC merupakan organisasi kerja sama negara-negara di kawasan Asia Pacipic di
bidang Ekonomi. APEC berdiri atas gagasan
Bob Hawke
(Perdana Menteri Australia).
APEC berdiri pada bulan November 1989 di Canberra, Australia. Sebagai anggota
APEC Indonesia berperan aktif dalam organisasi tersebut. Indonesia pernah menjadi
tuan rumah KTT APEC di Bogor pada tanggal 14-15 November 1994. Pada saat
pertemuan APEC di Seattle (Amerika Serikat), Indonesia ditunjuk sebagai ketua APEC
periode 1994-1995. Kepercayaan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai
peranan penting dalam organisasi APEC terutama dalam upaya menjalin kerjasama
antarbangsa dalam bidang ekonomi dan berupaya menciptakan perdamaian dunia.
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC dibentuk sebagai
akibat jatuhnya harga minyak pada perusahaan minyak raksasa seperti Shell, British
Petroleum, Texaco, Exxon Mobil, Socal dan Gulf. Mereka melakukan penurunan
harga minyak secara drastis sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan kebutuhan
negara-negara industri besar seperti Amerika Serikat, Jerman Barat dan Jepang. Hal
tersebut menjadi pukulan berat bagi negara-negara Timur Tengah, karena menimbulkan
kerugian yang sangat besar.
Untuk mengatasi hal tersebut, negara-negara Timur Tengah berusaha merebut pasaran
harga minyak internasional dengan cara mengadakan perundingan pada tanggal 11-14
7. Menjadi Anggota APEC (
Asia Paci
fi
c Economic Cooperation
)
8. Aktif dalam Organisasi negara-negara pengekspor minyak
(
Organization of Petroleum Exporting Countries /OPEC
)
Gambar 4.8 Pasukan Garuda selalu tampil terdepan dalam pemeliharaan
perdamaian dunia
Sumber: www.google.com
Bab 4
Politik Luar Negeri Negara Republik Indonesia
93
3
September 1960 di Baghdad (Irak). Mereka sepakat mendirikan OPEC yang anggotanya
terdiri dari Saudi Arabia, Iran, Irak, Kuwait dan Venezuela. OPEC berusaha membantu
kemakmuran negara-negara anggota dan mempercepat pembangunan negara-negara
berkembang.
Sebagai salah satu negara penghasil minyak, Indonesia berkewajiban untuk
mengendalikan harga minyak. Oleh karena itu, Indonesia berperan aktif dalam
organisasi OPEC dengan menajdi anggota organisasi tersebut.
Tugas Individu
Ayo jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berkelompok!
1. Sebutkan titik berat politik luar negeri Indonesia!
2. Bagaimana peranan Indonesia dalam kerja sama negara-negara Asia
Afrika?
3. Apa Gerakan Non-Blok itu?
4. Apa saja peran aktif Indonesia dalam organisasi APEC?
5. Apa yang dimaksud OPEC?
Tugas Individu
Buatlah karangan berdasarkan peristiwa dalam gambar berikut ini!
Sumber: www.google.com
Gambar 4.9 Pasukan Garuda yang akan diberangkatkan dalam misi
perdamaian PBB
Pendidikan Kewarganegaraan
SD/MI Kelas 6
94
94
Rangkuman
1. Setiap negara mempunyai cara tertentu untuk mencapai tujuan nasionalnya.
Negara Indonesia pun mempunyai seperangkat cara yang digunakan dalam
melaksanakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan tercapainya
tujuan nasional negara. Nah, cara-cara yang dilakukan oleh setiap negara
itu lazim disebut politik luar negeri. Politik luar negeri Indonesia berbeda
dengan politik luar negeri negara lain. Dengan kata lain, setiap negara pasti
mempunyai politik luar negeri yang sifatnya berbeda dengan negara lain.
2. Corak politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas, artinya
Indonesia tidak memihak kepada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia sebagaimana dicerminkan
dalam Pancasila. Sedangkan Aktif artinya dalam menjalankan kebijakan luar
negerinya Indonesia tidak bersifat pasif reaktif atas kejadian internasional,
tetapi melakukan komitmen secara aktif dalam memperjuangkan ketertiban
dan perdamaian dunia.
3. Dalam merumuskan politik luar negerinya, Indonesia selalu memperhatikan
faktor-faktor berikut ini: posisi geogra
fi
s; sejarah perjuangan bangsa; jumlah
penduduk; kekayaan alam; kekuatan militer; situasi internasional; kualitas
diplomasi; pemerintahan yang bersih; dan kepentingan nasional
4. Tujuan dari politik luar negeri Indonesia, yaitu :
a. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara
kesatuan dan negara kebangsaan yang demokratis.
b. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material
ataupun spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Pembentukan satu Persahabatan yang baik antara Republik Indonesia
dan semua negara di dunia, terutama sekali dengan negara-negara
Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama membentuk satu dunia baru
yang bersih dari penjajahan dan penindasan menuju perdamaian dunia
yang sempurna.
5. Arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan menitikberatkan pada
kepentingan nasional, solidaritas antarnegara berkembang, mendukung
perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam
segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerjasama
internasional bagi kesejahteraan rakyat.
6. Perwujudan atau pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif
dalam era global dapat kita lihat pada saat Indonesia menjadi anggota PBB;
ikut serta dalam pendirian ASEAN; menyelenggarakan Konferensi Asia
Afrika dan sebagainya.
Bab 4
Politik Luar Negeri Negara Republik Indonesia
95
5
A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap benar!
1. Bangsa Indonesia senantiasa melakukan kerja sama dengan negara lain dengan
mempertimbangkan... .
a. kedekatan wilayah
b. tujuan nasional
c. kepentingan partai politik
d. harga diri negara mitra
2. Berikut ini merupakan negara-negara yang menjadi mitra kerja sama Indonesia pada
awal kemerdekaannya,
kecuali... .
a. Belanda
c. Mesir
b. Amerika Serikat
d. Australia
3. Hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain, tidak bisa dilepaskan
dari... .
a. kondisi keamanan dunia
b. keterlibatan negara maju
c. kebijakan politik luar negeri
d. kepentingan negara maju
4. Blok Barat dan Blok Timur dalam cerminan dua negara adikuasa, yaitu... .
a. Indonesia dan Amerika Serikat
b. Amerika Serikat dan Malaysia
c. Uni Soviet dan Thailand
d. Amerika Serikat dan Uni Soviet
5. Corak politik luar negeri Indonesia adalah... .
a. bebas dan terbuka
c. langsung dan umum
b. bebas dan rahasia
d. bebas dan aktif
Re
fl
eksi
Kamu sudah mempelajari materi tentang politik luar negeri Indonesia yang bebas
aktif dan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan Internasional.
Sudahkah kamu memahami semua materi tersebut? Jika ada bagian materi yang
belum kamu pahami sebaiknya tanyakan pada guru, teman atau orang tuamu.
Cobalah kamu ambil makna dari materi ini dikaitkan dengan peranmu di rumah,
sekolah, dan masyarakat. Sebagai anak yang baik senantiasa aktif berperan serta
dalam berbagai kegiatan bermakna, baik di rumah, sekolah, kelompok permainan,
dan masyarakat. Disamping itu hendaknya kamu pun memiliki kebebasan untuk
bertindak sesuai keinginan kamu tetapi dengan penuh tanggung jawab
Latihan Bab 4
Pendidikan Kewarganegaraan
SD/MI Kelas 6
96
96
6. Tujuan nasional yang menjadi dasar politik luar negeri Indonesia adalah... .
a. mencerdaskan kehidupan bangsa
b. memajukan kesejahteraan umum
c. ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
sosial
d. melindungi segenap bangsa Indonesia
7. Pokok-pokok politik luar negeri Indonesia diumumkan pada tanggal... .
a. 2 September 1948
c. 2 September 1950
b. 2 September 1949
d. 2 September 1951
8. Berikut ini merupakan pokok-pokok politik luar negeri Indonesia,
kecuali... .
a. Negara Indonesia memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi
internasional untuk menjamin perdamaian yang kekal.
b. Negara Indonesia berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran
internasional.
c. Negara Indonesia mendukung salah satu blok kekuatan dunia
d. Negara Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan
berpedoman kepada Piagam PBB.
9. Negara Indonesia menjalankan politik... .
a. kotor
c. bersih
b. damai
d. adu domba
10. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif yang diabdikan bagi... .
a. kepentingan partai politik
b. penambahan wilayah Indonesia
c. kepentingan nasional
d. partai politik tertentu
11. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perumusan politik luar negeri
Indonesia,
kecuali... .
a. sejarah perjuangan bangsa
c. posisi geogra
fi
s
b. kualitas diplomasi
d.
saran negara maju
12. Salah satu tujuan politik luar negeri Indonesia adalah untuk mewujudkan... .
a. masyarakat adil dan makmur
b. kepentingan penguasa
c. persahabatan dengan negara maju
d. perdamaian kawasan Asia Tenggara
13. Tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Drs. Muhammad Hatta adalah... .
a. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan
dan negara kebangsaan yang demokratis
b. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara
c. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun
spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
d. Pembentukan satu Persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua
negara di dunia
Bab 4
Politik Luar Negeri Negara Republik Indonesia
97
7
14. Berikut ini merupakan titik berat politik luar negeri